Take Risk : Jason Statham dan Kepurbaan Kita Tanpa Bioskop
Oleh : Teuku Muhammad Jafar Sulaiman
Bagi
Aceh, bioskop adalah surga yang hilang, atau lebih tepatnya dihilangkan oleh
orang-orang jahat yang kemudian berpura-pura baik. Sampai detik ini, surga itu
belum dihadirkan kembali ke hadapan kita. Sebagai Aceh, maka ketika berada diluar
Aceh, bioskop adalah salah satu surga yang dicari. Sehingga tak ayal, apabila
berkesempatan berada di Medan, Jakarta, atau daerah lainnya, mereka akan lalai
dan bisa jadi mereka akan menonton beberapa film secara marathon dalam sehari. Seperti saya, pernah ketika berada di Jogja,
dalam sehari menonton empat film, sehingga sayapun menonton “rio”, film animasi
karena itulah stok film terakhir yang ada.
Baru-baru ini, 18 Agustus 2019, saya berkesempatan menonton dua film dalam satu hari ketika berada di Batam, “Fast and Furious : Hobs and Shaw” yang dibintangi Jason Statham, Dwayne Johnson serta Vanessa Kirby serta Film “ Escape Plan : The Extractor”, dibintangi Silvester Stallone, Curtis Jackson ,Dave Bautista dan beberapa aktor China seperti Max Zhang. Salah satu aktor yang mempesona dan menarik dalam setiap peran-perannya adalah Jason Statham, aktor plontos bersuara berat dan tentu yang paling menarik adalah aksen inggrisnya. Karena di samping keahliannya dalam ilmu beladiri, pria ini juga dibekali dengan aksen Inggris yang unik dengan nada suara yang berat, sehingga ia di juluki aktor paling fenomenal di Hollywood saat ini.
Jason Statham adalah seorang pemberani, suka bermain-main
dengan yang bernama resiko. Satu
quotesnya yang terkenal adalah : “Take a risk, if you win you’ll happy, if you
lose, you’ll be wisher, dalam sebuah wawancara, aktor yang selalu berperan
sebagai agen berdarah dingin ini bertutur : “I'm prepared to take risks. And every movie that I do is a risk. No one
knows what the movie is going out turn out like”.
Sebagai seorang aktor, Jay, tergolong aktor yang perfect,
betapa tidak, sama seperti Donni Jason
juga menguasai bela diri, seperti kick boxing, jujitsu, win chun kungfu dan
Karate dan sebelum menjadi aktor, berangkat dari seorang atlit dan sudah
terbiasa bekerja jual beli dipasar-pasar gelap bersama ayahnya, sehingga setiap
film yang dibintangi selalu hidup sebagai sebuah film.
Jason Michel Statham (Jay, Jason) lahir 26 Juli
1967, shirebrook, Derbyshire, UK. Terlahir dari Ibu yang merupakan
seorang penari ballroom dancer. Saat masih muda, Statham bersama ayah dan
saudara laki-lakinya biasa jualan barang ilegal dari pasar gelap di jalanan
kota London. Sejak masih kecil minat Jason Statham sebenarnya adalah olahraga.
Saat masih bersekolah Jason Statham dikenal sebagai atlet olahraga menyelam.
Jason Statham ketika itu bahkan tercatat sebagai anggota National Diving Squad
selama 12 tahun. Jason Statham juga seorang atlet senam dan beladiri. Statham
mengakhiri karir atletnya di kejuraan dunia pada tahun 1992. Suatu ketika, saat Jason sedang
berlatih di Crystal Palace National Sports Centre di London, sebuah tim pencari
bakat melihat bakat Jason dan mengajaknya untuk terjun di dunia model,
keberuntungan segera berpihak pada aktor
ini. Saat menjadi model iklan dari produk pakaian French Connection, sutradara
Guy Ritchie menawarinya untuk ikut bermain dalam filmnya. Ritchie mengaku jatuh
cinta pada sosok Statham saat menjadi bintang iklan Levi jeans, selain tentunya
pengalamannya di dunia pasar gelap. Maklum, saat itu Ritchie memang mencari
karakter yang tepat untuk tokoh Bacon di filmya yang kehidupannya tak jauh-jauh dari sales
pasar gelap. Maka mulailah Jason Statham menggeluti dunia peran melalui film
pertamanya Lock, Stock And Two Smoking Barrels pada tahun 1998. Saat
itulah ia kemudian mulai terkenal di dunia film.
Semua latar belakangnya tersebut,
telah menerpa Jason sebagai orang yang berani. Dalam setiap filmnya ia selalu
memamerkan kebolehannya tanpa bantuan stuntman (pemeran pengganti). Dalam Film
The Transporter I (2002), Jason Statham melakukan semua aksi berbahaya tanpa
bantuan Stuntman, terutama untuk adegan menyelam dan adu jotos. Jason Statham
merupakan penggemar dari film James Bond seperti yang dikatakannya bahwa “Tokoh James Bond itu telah ada sejak dulu.
Saya merupakan penggemar James Bond dan saya menonton setiap film-filmnya. Jika
saya mendapatkan peran yang bergengsi itu, maka saya akan berpikir untuk
menambahkan sebuah hal baru, gaya modern pastinya”, tutur Jason.
Teman
dan Keluarga adalah hal yang sangat berharga bagi Jason, kedua ini membuatnya
selalu rindu dengan Inggris. Jason Statham pernah diusir dari pesta yang
digelar bos Playboy, gara-gara dia menolak berpose panas dengan model-model
Playboy yang kebetulan juga diundang di pesta bertajuk Midsummer Night’s Dream Party pada Agustus 2008. Jason Statham
menjalin hubungan dengan model Playboy, Kelly Brook, selama tujuh tahun. Sayang
hubungan indah itu putus saat Brook bertemu Billy Zane. Putus dari Zane, Brook
kembali ke Statham, meski akhirnya hubungan ini tak bertahan lama, dan sejak
April 2010, Statham akhirnya resmi menjadi kekasih Rosie Huntington-Whiteley,
model Victoria’s Secret yang juga bintang Transformers : Dark In The Moon.
Daftar Film-film yang dibintangi oleh Jason
Statham
· 1998 : Lock, Stock and Two Smoking Barrels
· 2000 : Snatch, Turn It Up
· 2001 : Ghosts of Mars, The One, Mean Machine
· 2002 : Thai Boxing: A Fighting Chance, The
Transporter
· 2003 : The Italian Job
· 2004 : Collateral, Cellular
· 2005 : Transporter 2, Revolver, London
· 2006 : Chaos, The Pink Panther, Crank
· 2007 : War, In the Name of the King: A Dungeon Siege
Tale,
· 2008 : The Bank Job, Death Race, Transporter
3
· 2009 : Crank 2: High Voltage, The Brazilian Job
· 2010 : The Expendablles
· 2011 : The Mechanic, Blizt, The Killer Elite
· 2012 : Safe, The Expendables 2
· 2013 : Parker
· 2016 : Mechanic : Resurrection
· 2017 :
The Fath of The Furious
· 2018 : The Meg
· 2019 : Hobbs and Shaw
Kepurbaan tanpa Bioskop
Jason
Stathmam, mungkin mewakili segala keberanian dan kemewahan dari film, sebagai
sebuah karya manusia. Selama manusia ada, maka film akan terus ada dan terus di
produksi, tidak mungkin berhenti. Dulu, Hitler bahkan menembak mati prajuritnya
ketika memilihkan film yang tidak bagus untuk di tontonnya, artinya dalam
kondisi perangpun, film tetap di tonton manusia. Di Aceh, kepurbaan kita tanpa
bioskop telah berusia 18 tahun. Bayangkan, sudah berapa kali pilkada,berapakali
pilpres, berapa kali pileg, kita harus menonton film politik yang sangat
membosankan ini, ketiadaan bioskop bagi sebagian sosok dianggap sesuatu yang
hebat dan berprestasi, padahal itu adalah kepurbaan tanpa batas.
Kita
juga sering mendengar celotehan, “ untuk
apa bioskop ditengah segala kemajuan teknologi informasi saat ini, kan tinggal
download”. Bagi saya, ini Sesuatu yang lucu dan sangat menggelikan, karena
menonton film disebuah bioskop tentu berbeda dengan memelototi layar laptop
berukuran 21 Inc atau menonton dinding yang ditembakkan dengan proyektor
seperti yang gandrung dilakukan selama ini di Aceh. Tentu menonton di layar
laptop, atau menonton di dinding, berbeda dengan menonton film di bioskop, besar
layarnya berbeda, kualitas soundnya berbeda, efeknya berbeda, pengalamannya
juga sangat berbeda.
Kita
butuh pemimpin baru yang berani mengambil resiko dengan menghadirkan kembali
bioskop di Aceh, ketika ada pemimpin yang seperti ini, maka kita sedikit menang
sebagai rakyat, sudah 18 tahun kita terus kalah sebagai rakyat. Kita tidak
tahu, entah sampai kapan penderitaan dari kepurbaan tanpa bioskop ini akan
berlansung. Sudah 18 tahun kita di miskinkan sebagai manusia dan dijauhkan dari
hak kita yang berdaulat terhadap segala akses kebudayaan manusia, ini adalah
sebuah kezaliman dan melawan kezaliman ini adalah sebuah kewajiban, sebagaimana
Imam Husain berkata : “ Lebih baik diakhiratmu tidak jelas, daripada ketika
engkau hidup didunia, engkau membiarkan dirimu ditindas oleh penguasan zalim”,
penguasa yang tidak menghadirkan bioskop kembali adalah penguasa zalim.
Namun
bagi kami di Aceh, akhirat kami sudah jelas dan itu wilayah kekuasaan Tuhan,
bukan wilayah kuasa penguasa, tinggal dunia kami saja yaitu bioskop sebagai surga
yang ditahan oleh penguasa-penguasa
zalim.